Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

Lihat Lebih Dekat (Sherina)

Bila kita dapat memahami Matahari menemani Kita dalam kehangatan Hingga sang rembulan bersenandung Menina bobokan seisi dunia Dalam lelap setia Tanpa terpaksa Bila kau dapat mengerti Sahabat adalah setia Dalam suka dan duka Kau 'kan dapat berbagi rasa Untuknya Begitulah seharusnya Jalani kehidupan Setia....setia...setia Dan tanpa terpaksa Mengapa bintang bersinar Mengapa air mengalir Mengapa dunia berputar Lihat sgalanya Lebih dekat Dan kau akan mengerti...

Entah

Tak ada lagi yang kini kunantikan. Lenyap. Musnah. Ditelan mimpi-mimpi yang tak pernah menjadi nyata. Kebenaran kecil dan kebohongan besar itu seakan terbalik, terombang-ambing di tengah luasnya samudera. Terbang bersama angin, hingga tak pernah lagi kembali. Seulas senyum saja yang masih bisa kuharap. Walau sedikit. Sedikit saja. Atas kebenaran yang telah dilakukan. Entah besar, atau kecil. Namun ketulusan yang pasti...

Hari ini dan Ulang tahun kami ;)

Gambar
Halo blogger, apa kabar hari ini? Beneran deh, pagi-pagi kayak gini tuh, enaknya ngopi sambil blogging, huh... godaan banget, padahal setengah jam lagi harus pergi ke sekolah buat rapat *curcol nih Oh iya, jadi lupa tujuan awal, sebenernya nih, aku mau cerita tentang kemarin, emang ada apa sih kemarin? Kemarin itu... Pagi-pagi aku berangkat ke sekolah sama sobat sekaligus kembaranku peninbank. Di jalan, dia cerita kalo semalam dia mimpi ketemu Super Junior dan dipeluk sama leeteuk (bener ga ya nulisnya), dia cerita semangat banget di angkot dan aku cuman ngangguk2 karena ga ngerti hehehe. Singkat cerita, kita pun sampai di sekolah, penina langsung cerita2 tentang mimpinya itu ke rida, mereka ketawa2, maklum sesama k-pop lovers. Abis itu ratna bilang kalo dia bawa UNO, keluarga UNO pun langsung merapat, hehehe. Kali ini personilnya aku, penina, rida, r atna, evi, egi, nisa, raka, karlina, mustofa. Peraturan masih sama kayak dulu, sebelum UNO yg pertama disita bu Diana, yaitu ga boleh ng

Tuhan Sembilan Senti

~Puisi luar biasa karya Taufik Ismail~ Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok, Di sawah petani merokok, di pabrik pekerja merokok, di kantor pegawai merokok, di kabinet menteri merokok, di reses parlemen anggota DPR merokok, di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok, hansip-bintara- perwira nongkrong merokok, di perkebunan pemetik buah kopi merokok, di perahu nelayan penjaring ikan merokok, di pabrik petasan pemilik modalnya merokok, di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok, Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im sangat ramah bagi perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok, Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok, di ruang kepala sekolah ada guru merokok, di kampus mahasiswa merokok, di ruang kuliah dosen merokok, di rapat POMG orang tua murid merokok, di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok, Di angkot Ki

Welcome December

Gambar
*pict from here Pagi membangunkanku, dengan sejuta perasaan lain hari ini. Matahari bersinar cerah. Burung-burung berkicau seakan memberitahuku akan sesuatu. Lihat, bunga-bunga merah itu bermekaran, indah sekali. Bunga Desember. Bunga yang selalu mengingatkan kita bahwa tahun akan segera berganti. Mekar seakan menunjukkan pada semua orang bahwa tahun ini telah mereka lalui dengan sejuta kenangan berharga. Akankah ku bertemu lagi dengan mekarmu yang merah di tahun yang akan datang? Semoga... Ya, semoga...

Science 2 Family

Halo blogger, udah berapa lama ya aku duduk di bangku kelas 11 SMA? Yang jelas udah lama banget setelah aku ngepost entri: tenfive and twentyfive are now be a part of me :) dan Hiruk Pikuk MOS dan Semua Suasana Baru .Masih ingatkah? *nggak deh kayaknya Nah, setelah selama itu, aku baru ngeh kalo ternyata belum aku ceritain secara lengkap tentang kelas yang sekarang mulai bisa diacungi jempol ini. Jelas lah, kita udah hampir satu semester bareng-bareng, aneh aja kan kalo nggak akrab-akrab. Kelas kita ini, 11 IPA 2, dijuluki 11 IPS 5 oleh guru-guru. Duh! Emang sih, awalnya kita nakal banget *kita?. Guru-guru marah dan protes sama kita sekelas. Tugas lelet, ulangan jeblok, ruang kelas berantakan, aaaaaaaaaaah jadilah julukan kelas 11 IPS 5 itu jatuh pada kita. Di 25 kan kelas IPS cuman sampe 4, jadi yang ke-5nya, ya kelas kita. Tapi, itu dulu... Nggak tau kapan sih pastinya kita mulai berubah menjadi lebih baik. Yang jelas, ada beberapa kejadian yang menurut aku bikin kita sekarang makin