nulis dan ketawa ;) knh!

Bukan kebetulan ketika 'dipertemukan' dengan gambar itu di timeline LINE. Entah dari akun apa, terlalu banyak akun serupa yang dishare oleh sekian banyak orang sehingga sampai di timeline-ku. Kemudian, sambil tertawa kecil kubayangkan lanjutan dari percakapan tersebut. Iseng, sih. Co: *main basket* Ce: *nontonin cowonya main* Co: *ngeshoot dari garis 3point dan masuk, senyum ke arah cewenya sambil teriak* "SAYANG SHOOT YANG TADI BUAT KAMU YAA" Ce: *tersipu malu* beberapa menit kemudian... Co: *berhasil ngeshoot dan masuk lagi, senyum ke arah cewe lain sambil teriak* "SAYANG, KALO SHOOT YANG INI BUAT KAMU" Ce: *shock* *belum sempat marah, cowonya ngeshoot lagi, masuk* Co: *merangkul teman satu timnya -yg juga cowo- lalu berbisik* "Kalo yang ini, khusus buat kamu sayang..." ... ... ... Oke. Garing. Tapi percayalah, bukan maksud ngelucu . Entah mengapa percakapan lanjutan itu muncul dan mengalir begitu saja dalam pikiran. Jangan diang...

Teamwork. Nggak mudah nyatuin bermacam karakter dari kita semua. Yaaa nggak beda jauh sama kelompok-kelompok di ujian praktek sebelumnya. Drama kelas 10, nari kelas 11, dan sekarang teater kelas 12. Adaaaa aja masalah yang harus kita selesaikan bareng. Awalnya di kelas ada 4 kelompok presentasi. Presentasi beres, tiap 2 kelompok gabung. And here we are, kelompok 1 & 4...       Keliatan seru kan? Tapi dibalik ini banyak tantangan yang harus kita lewati bareng-bareng. Buat kita semua, coba buat saling ngerti dan jangan pada emosi ya. Ayo semangat, demi kesuksesan nilai praktek kita! Keep kompak senbud14 ;)

  Sejenak kualihkan pandangan dari buku yang sedang kubaca. Pandanganku tepat jatuh di matanya, dan seperti magnet, tak dapat kulepaskan. Pandangannya mengisyaratkanku untuk tenang. Aku menghela nafas panjang kemudian mencoba kembali membaca. Namun gagal. Aku tak dapat kembali berkonsenterasi. Kuedarkan pandangan, berusaha melupakan senyumnya. Sepertinya berhasil. Ketika mataku kembali ke deretan huruf-huruf dalam buku itu, aku dapat membaca dan mengucapkannya dengan keras. Hingga akhirnya, kalimat terakhir pun selesai kubaca. Kini buku itu benar-benar tertutup dan turun dari hadapan daguku, seiring dengan riuhnya suara tepuk tangan teman-teman di ruangan itu. Dia memang sama sekali tak bertepuk tangan, namun senyum tulus itu sudah cukup untuk membuktikan semuanya.

Bloggers! Masih inget tentang Kurma As-Salaam ? Ya, untuk kalian yang berotak cingclong, pastinya masih inget dong, karena baru aja diceritain di entri sebelumnya. Nah, berarti masih inget juga dong sama Rame ceria 2? Nggak kerasa nih, acara itu udah kita lewati dan Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan, meskipun banyak juga hal-hal yang harus kita perbaiki :) Acara ini diadakan selama 3 hari, nggak 3 hari full sih, yang jelas dari tanggal 27 - 29. Dari mulai ketawa, ngeluh, marah, sebel, seneng,. kita lewatin bareng, dan akhirnya semua selesai tadi sebelum maghrib. Bener-bener bikin cape tapi nggak bakalan kelupain deh. Nah,  langsung aja deh ke cerita inti. Rame Ceria 2... 27 Juli 2012 (Pesantren Kilat hari 1) Sore hari sepulang sekolah langsung ngeprint name tag dan caw ke masjid Baabussalaam. Kirain udah telat, sampe-sampe lari. Tapi apa yang terjadi? Jeng jeng... di bambu malah dicegat anak-anak kecil yang protes karena salah satu temen mereka nggak boleh ikut lomba kali...

Kurma As-Salaam. Apaan tuh? Nama buah? hehehehe bukaaaan, Kurma As-Salaam itu singkatan dari Kumpulan Remaja Masjid As-Salaam. Pasti asing dan baru denger kan? Iya lah, selain karena tempatnya terpencil (eh, engga juga sih), juga karena aku belum pernah ngenalin para anggotanya di sini. Sebelum kenalan lebih jauh, liat dulu muka kita yang imut-imut ini *plakk *beberapa orang tidak ikut dalam foto ini Meskipun baru berdiri selama 1 tahun 6 bulan (cangkeul dong), kita udah banyak bikin event yang WOW. Yah, nggak wow-wow amat sih, sebagian ada yang 'sedikit' berantakan, ada juga yang sukses, ada yang bener-bener berkesan, daaaaan sejuta cerita lainnya. Manis asin asem pait hambar (permen Na*o2x meureun) kita lalui bersama, berantem-berantem dikit mah ada laaaah, apalagi dulu pas baru pertama gabung (aku gabungnya baru sekitar 1 tahun). Banyak persoalan yang nggak aku ngerti, ada pihak sinilah, sonolah, tapi sepertinya keadaan sudah membaik sekarang. Waktu kita set...

Akhirnya, tulisan pertama setelah komputer beres di servis. Really miss this blog :D Sebenernya ini sebuah bentuk perayaan selesainya 8 hari yang melelahkan. Ujian Kenaikan Kelas. Senangnyaaaa, meskipun setelah ini masih ada 'seabreg' tugas, maupun tugas kelompok, dan agenda-agenda penting lainnya, dasar orang sibuk! *plakkk. Tapi nggak ada salahnya kali ya 10 menit blogging dulu. Oke, ujian ituuu biasanya identik dengan kata 'nyontek'. Yakin deh, di sebagian besar sekolah di kota manapun di Indonesia, peristiwa nyontek ini akan selalu menghiasi hari-hari ujian. Dan jujur, aku dulu termasuk orang yang cukup ahli melakukan aksi ini. Dari mulai pura-pura ke wc, bikin catatan kecil di tempat pensil, minta jawaban ke temen pake penghapus, pake kode-kode rahasia lah, wuih jago bener kan? Ups, ketauan deh. Tapi, sebelumnya memang nggak pernah terpikir bahwa nyontek ini adalah hal yang sangat tercela. Dulu sih enjoy aja, yang penting LJK bisa terisi dengan jawab...

Kami terkadang punya sejuta topik pembicaraan, namun di lain waktu seperti kehilangan kata-kata. Membisu, berpura-pura sibuk dengan kegiatan masing-masing di meja makan pada saat sarapan. Terkadang lagi, aku benci dengan semua larangannya, tapi seringkali kagum pada setiap hal yang ia lakukan. Yang pasti aku menyayanginya. Ia bukan seorang 'Dad' yang menuliskan kata 'Black' dengan tinta merah, atau mengubur sebuah harta karun untuk kucari seperti ayah-ayah lain dalam novel petualangan yang selama ini kubaca. Ketahuilah, ia selalu menyenangkan dengan caranya. Seperti pagi ini. Berawal dari cinderamata ungu muda, kami mulai membicarakan dokter gigi, kuliah, orang-orang hebat, masa lalu, masa depan... Ia selalu menyelipkan motivasi dalam setiap kata-katanya. Motivator external yang kuat. "Orang dewasa selalu berpikir untuk kembali ke masa lalu, sesukses apapun mereka." Aku kadang tidak mempercayainya. Tapi itu benar, karena manusia tidak pernah puas dengan apa ya...

Assalamu'alaykum blogger:) Jumat lalu adalah hari pertama libur -karena rapat guru di sekolah- yang ga mau disia-siakan oleh Afroza Hadirah buat mentoring. Kangeeeen banget. Ada kali ya sebulan kita nggak ketemu. Kali ini yang datang 5 orang: Aku, Irma, Naila, Ratna, dan tentunya pementor kita tercinta teh Wulan. Kampung Priangan MIM jadi tempat mentoring kita hari itu. Materinya mengenai Ikhlassuniyah. Sebelum lupa, langsung aja ya... Ikhlas: bersih/murni Niat: maksud/tujuan Ikhlassuniyah : membersihkan maksud dan motivasi kepada Allah dan bersih dari niat yang lain. Al-A'raf : 29 Ikhlassuniyah itu adalah "Ruh" dari amal dan merupakan syarat diterimanya amalan manusia. Ciri-ciri : 1. Bersungguh-sungguh 2. Sesuai dengan syari'at Islam 3. Membersihkan niat >>Penentu nilai atau kualitas suatu amal >>Dapat mendatangkan berkah Oh iya, teh Wulan juga ngasih kita tips supaya dapat mengamalkan si 'ikhlassuniyah' ini>>> 1. Ketahui arti keikhla...

*pict from here 1 jam 53 menit menuju bulan April. Kenapa waktu terasa begitu cepat? Apa karena langkahku yang terlalu lambat sehingga tidak bisa mengejarnya? Mungkin aku terlalu banyak diam. Mungkin aku tidak sadar betapa singkat hidup ini. Tidak ada waktu untuk orang biasa, yang diam ketika waktu berlari jauh meninggalkan mereka. 29 Maret. Tanggal itu udah nggak asing di telingaku. Udah akrab banget, meskipun cuman ketemu tiap satu tahun. Banyak kejadian hari itu, yang mungkin harus diabadikan di sini... Yang mungkin nggak akan terjadi di waktu-waktu berikutnya... Entahlah... Subuh-subuh masuk beberapa sms ucapan, isinya beragam, dari mulai yang kocak, pake bahasa asing, sampai yang bikin pengen nangis. Huh... hdup indah banget ya, maka dari itu harus kita jalani sebaik mungkin. Pagi-pagi di sekolah, ngaji di audio room. Al-Mulk ayat 1-5. Di kelas dapet sekian ucapan lagi. Terimakasih semuanya @science2famly. Pulangnya dapet kaktus dari Ratna, kok dia tau ya aku suka taneman itu? Hik...