Ayah ♥
Kami terkadang punya sejuta topik pembicaraan, namun di lain waktu seperti kehilangan kata-kata. Membisu, berpura-pura sibuk dengan kegiatan masing-masing di meja makan pada saat sarapan. Terkadang lagi, aku benci dengan semua larangannya, tapi seringkali kagum pada setiap hal yang ia lakukan. Yang pasti aku menyayanginya.
Ia bukan seorang 'Dad' yang menuliskan kata 'Black' dengan tinta merah, atau mengubur sebuah harta karun untuk kucari seperti ayah-ayah lain dalam novel petualangan yang selama ini kubaca. Ketahuilah, ia selalu menyenangkan dengan caranya. Seperti pagi ini. Berawal dari cinderamata ungu muda, kami mulai membicarakan dokter gigi, kuliah, orang-orang hebat, masa lalu, masa depan... Ia selalu menyelipkan motivasi dalam setiap kata-katanya. Motivator external yang kuat.
Aku kadang tidak mempercayainya. Tapi itu benar, karena manusia tidak pernah puas dengan apa yang mereka dapatkan. Papa bilang, meskipun ada mesin waktu yang bisa membawanya ke masa lalu, ia akan memilih tinggal di sini. Karena ia yakin ini adalah jalan terbaik yang telah Allah siapkan untuknya. Itulah gunanya Iman.
Pagi ini, dari perbincangan sederhana yang kami lakukan, ia mengajarkanku banyak hal. Bersyukur, Iman, perjuangan, dan banyak hal yang lagi-lagi membuatku kagum. Selepas percakapan ringan itu kami kembali kehabisan kata-kata. Papa bergumam sambil berlalu, katanya ia akan mengeluarkan mobil dulu. Setelah itu seolah tidak terjadi apa-apa. Namun hati ini seolah mendapat semangat baru untuk melangkah menghadapi dunia dan masa kini.
The best dad of mine :)
Ia bukan seorang 'Dad' yang menuliskan kata 'Black' dengan tinta merah, atau mengubur sebuah harta karun untuk kucari seperti ayah-ayah lain dalam novel petualangan yang selama ini kubaca. Ketahuilah, ia selalu menyenangkan dengan caranya. Seperti pagi ini. Berawal dari cinderamata ungu muda, kami mulai membicarakan dokter gigi, kuliah, orang-orang hebat, masa lalu, masa depan... Ia selalu menyelipkan motivasi dalam setiap kata-katanya. Motivator external yang kuat.
"Orang dewasa selalu berpikir untuk kembali ke masa lalu, sesukses apapun mereka."
Aku kadang tidak mempercayainya. Tapi itu benar, karena manusia tidak pernah puas dengan apa yang mereka dapatkan. Papa bilang, meskipun ada mesin waktu yang bisa membawanya ke masa lalu, ia akan memilih tinggal di sini. Karena ia yakin ini adalah jalan terbaik yang telah Allah siapkan untuknya. Itulah gunanya Iman.
Pagi ini, dari perbincangan sederhana yang kami lakukan, ia mengajarkanku banyak hal. Bersyukur, Iman, perjuangan, dan banyak hal yang lagi-lagi membuatku kagum. Selepas percakapan ringan itu kami kembali kehabisan kata-kata. Papa bergumam sambil berlalu, katanya ia akan mengeluarkan mobil dulu. Setelah itu seolah tidak terjadi apa-apa. Namun hati ini seolah mendapat semangat baru untuk melangkah menghadapi dunia dan masa kini.
The best dad of mine :)
Komentar
Posting Komentar
komentar anda, semangat saya :)))