Kepala Tanpa Ekspektasi


Terbangun, menunggu, berharap. Namun rupanya, tak kunjung abu berganti biru.
Marah. Pagi ingkar janji, katamu. Padahal, ia sama sekali tidak.

Pada akhirnya, kepala tanpa ekspektasi akan jadi satu yang paling bahagia. Walau realitanya, itu nggak akan ada.
Satu-satunya cara untuk tetap bahagia adalah mengisi hati dengan prasangka baik.

Sulit, pasti. Tapi, yang kau sebut semesta itu selalu punya cara untuk membuatmu belajar. Bahwa berhenti mengeluhkan sedikit yang tak kau punya, jauh lebih menenangkan.

Komentar

Posting Komentar

komentar anda, semangat saya :)))

Postingan populer dari blog ini

Resume RE: Menyolder, Membuat Rangkaian Seri dan Paralel

#Sistem Basis Data: E-Ticketing Kereta Api

Di Balik Sebuah Buku