Manusia itu berdiri menentang ego. Bersama senyap tenggelam di detik-detik purnama. Membakar pahit realita lalu menghirup dalam-dalam asapnya.

Kemudian pagi hadir mengawal embun, hati beranjak menyambut.
Mereka mengalir. Asap mengudara.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume RE: Menyolder, Membuat Rangkaian Seri dan Paralel

#Sistem Basis Data: E-Ticketing Kereta Api

Di Balik Sebuah Buku