Adit & Wulan - Walimatul Ursy
Barakallahu laka wa baraka'alaika wa jama'a bainakuma fii khair. Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan keberkahan atas pernikahanmu, dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.
Hari itu tiba. Hari yang telah kami semua, khususnya kang Adit dan teh Wulan serta keluarga persiapkan sejak lama. Hari yang bahagia buat kami semua, khususnya kedua mempelai.
Iya, bahagia, karena bagi kami kang Adit dan teh Wulan bukan sekedar teman atau kakak kelas. Mereka keluarga.
Aku kenal kang Adit sejak kelas 7 SMP, saat itu kang Adit kelas 9. Kami berada di ekskul yang sama, pramuka. Kemudian kami satu SMA juga, dan kembali bergabung dalam organisasi yang sama, DKM. Kang Adit orang yang sopan, ramah, sungguh-sungguh, dan sigap. Pernah ikut Raimuna Nasional di Papua, dan berprofesi sebagai polisi sekarang ini.
Selanjutnya teh Wulan. Memang tidak lebih lama dari aku mengenal kang Adit, tapi teh Wulan sudah seperti kakak sendiri bagiku, bagi kami. Teh Wulan adalah murabbi di sebuah lingkaran yang kami sebut Afroza Hadirah. Mereka adalah orang-orang yang Allah pilihkan untuk menemaniku menapaki satu demi satu anak tangga hijrah. Tanpa mereka, entah bagaimanalah aku hari ini.
Alhamdulillah, hari itu, 16 Juli 2017, Allah mempersatukan akang dan teteh dengan cara yang indah. Pernikahan.
Beberapa minggu sebelumnya, terbentuk sebuah tim kecil yang solid. Tim yang merupakan teman-teman dekat teh Wulan dan kang Adit. Afroza, KC, dan beberapa teman lain. Kami menjadi Wedding Organizer alias WO dadakan dalam acara istimewa ini. Mempersiapkan berbagai hal mungkin jadi sesuatu yang baru bagi kami, karena berbeda dengan kepanitiaan-kepanitiaan yang pernah kami ikuti sebelumnya, ini adalah momen sekali seumur hidup akang dan teteh kami tercinta.
Haru. Saat rombongan keluarga kang Adit tiba di depan gedung. Saat orang tua teh Wulan menyambutnya dengan senyum yang tak lepas dari bibir. Saat janji suci telah terucap. Saat menjemput teh Wulan untuk duduk berdampingan dengan kang Adit. Haru.
Selamat menempuh hidup baru kang, teh. Selamat membina keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Oiya, setelah selama ini aku dan teh Wulan bertukar cerita tentang KC dan PBI, sekarang alhamdulillah bisa berkenalan dan bekerja sama dengan mereka. Terima kasih untuk tim yang luar biasa, yang bahkan anggotanya baru saling mengenal. Siap-siap untuk panggilan di walimahan berikutnya hehe.
Hari itu tiba. Hari yang telah kami semua, khususnya kang Adit dan teh Wulan serta keluarga persiapkan sejak lama. Hari yang bahagia buat kami semua, khususnya kedua mempelai.
Iya, bahagia, karena bagi kami kang Adit dan teh Wulan bukan sekedar teman atau kakak kelas. Mereka keluarga.
Aku kenal kang Adit sejak kelas 7 SMP, saat itu kang Adit kelas 9. Kami berada di ekskul yang sama, pramuka. Kemudian kami satu SMA juga, dan kembali bergabung dalam organisasi yang sama, DKM. Kang Adit orang yang sopan, ramah, sungguh-sungguh, dan sigap. Pernah ikut Raimuna Nasional di Papua, dan berprofesi sebagai polisi sekarang ini.
Selanjutnya teh Wulan. Memang tidak lebih lama dari aku mengenal kang Adit, tapi teh Wulan sudah seperti kakak sendiri bagiku, bagi kami. Teh Wulan adalah murabbi di sebuah lingkaran yang kami sebut Afroza Hadirah. Mereka adalah orang-orang yang Allah pilihkan untuk menemaniku menapaki satu demi satu anak tangga hijrah. Tanpa mereka, entah bagaimanalah aku hari ini.
Alhamdulillah, hari itu, 16 Juli 2017, Allah mempersatukan akang dan teteh dengan cara yang indah. Pernikahan.
Beberapa minggu sebelumnya, terbentuk sebuah tim kecil yang solid. Tim yang merupakan teman-teman dekat teh Wulan dan kang Adit. Afroza, KC, dan beberapa teman lain. Kami menjadi Wedding Organizer alias WO dadakan dalam acara istimewa ini. Mempersiapkan berbagai hal mungkin jadi sesuatu yang baru bagi kami, karena berbeda dengan kepanitiaan-kepanitiaan yang pernah kami ikuti sebelumnya, ini adalah momen sekali seumur hidup akang dan teteh kami tercinta.
Haru. Saat rombongan keluarga kang Adit tiba di depan gedung. Saat orang tua teh Wulan menyambutnya dengan senyum yang tak lepas dari bibir. Saat janji suci telah terucap. Saat menjemput teh Wulan untuk duduk berdampingan dengan kang Adit. Haru.
Selamat menempuh hidup baru kang, teh. Selamat membina keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Oiya, setelah selama ini aku dan teh Wulan bertukar cerita tentang KC dan PBI, sekarang alhamdulillah bisa berkenalan dan bekerja sama dengan mereka. Terima kasih untuk tim yang luar biasa, yang bahkan anggotanya baru saling mengenal. Siap-siap untuk panggilan di walimahan berikutnya hehe.
Kang Adit dan Teh Wulan bersama tim |
Komentar
Posting Komentar
komentar anda, semangat saya :)))