Misteri Tidur antara Pergantian Siang dan Malam


Hello Blogger ;) Hmm... sedang ada topik menarik yang ingin aku share dan bahas di sini, yaitu tentang waktu tidur yang katanya kurang baik. Ada yang pernah denger gak, kalau setelah Ashar atau mungkin antara pukul 16:00 sampai setelah Isya atau pukul 19:30, kita tuh nggak dianjurkan untuk tidur. Wah...emang kenapa sih? Padahal, jujur aja, jam segitu tuh jam yang paling senggang buat istirahat dan seringkali berlanjut ke tidur, menurutku sih, hehe. Emang, ada apa sih antara jam segitu sampai gak dianjurkan buat tidur?

Pertama denger kabar ini sih, waktu SD, tau dari guru ngaji. Tapi sayangnya waktu itu beliau gak ngejelasin alasannya, dan itu bikin anak-anak SD malah merasa ditakut-takuti dan 'tertantang' untuk mencoba. Mereka bukannya jadi tau, tapi malah jadi nggak percaya. Eit, lama-lama kabar itu aku buktiin sendiri. Entah berawal dari kapan, yang jelas masih SD juga. Waktu itu aku tidur setelah Ashar dan bangun sekitar Maghrib. Saat tidur, aku mimpi kekurung di sebuah kastil yang sangat besar. Tapi, namanya juga mimpi, kadang jalan ceritanya tuh gak jelas, belum lagi ditambah imajinasi anak SD yang mungkin masih berkembang, jadi mimpiku waktu itu tuh bener-bener serem dan terasa nyata! Di mimpi itu ada makhluk-makhluk seram, monster yang sedang mandi dan siap menyerang jika selesai mandi, dan di sana aku berusaha ngedobrak pintu kastil yang sangat besar menggunakan sebuah sepeda yang tinggi. Tapi tiba-tiba pintu terbuka dan aku berada di depan sebuah cermin di tempat yang berubah dari kejadian sebelumnya. Di cermin itu wajahku berubah jadi tua, dan suasana kembali menjadi sore, padahal sebelumnya di kastil sudah malam.
Hup! Aku bangun. Jantung rasanya udah berdetak cepet banget. Langsung lari ke cermin dan nepuk-nepuk pipi. Linglung banget. Lupa hari, lupa waktu, ah...pokoknya aneh deh. Semenjak itu, setiap aku ketiduran antara Ashar sampai Isya, aku selalu dapet mimpi buruk dan pas bangun ketakutan. Bahkan kadang langsung ngerasa kalo itu pagi dan harus segera ke sekolah. Jam 6 sore dan pagi kan suasananya memang sama. Rasa penasaran inilah yang bikin aku mencari tahu...Apalagi waktu sharing di mentoring kemarin kita nyambung juga ke masalah ini. Oke...kita mulai bahas...

Sempet nanya ke beberapa orang, mereka bilang, mereka juga begitu. Selalu dapet mimpi buruk kalo tidur jam segitu, ada juga yang langsung marah ke orang rumah karena gak dibangunin subuh, padahal harus sekolah, dan setelah sadar ternyata itu petang, bukan pagi. Ada juga yang jadi pusing sampai katanya nabrak meja. Ada yang lupa segala dan pusing. Wah, ternyata yang seperti itu memang normal dan kebanyakan orang merasakannya. Nah, sekarang kita liat dulu dari segi Islamnya ya. Ini asli copas dr KASKUS. >>>

Dua Waktu Tidur Yang Makruh dalam ISLAM

Dalam Islam, semua perbuatan bisa menjadi ibadah. Begitu pula tidur, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam Al-Quran, Allah swt pun menyuruh kita untuk tidur. Namun, ternyata ada dua waktu tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk tidak dilakukan.

1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh


Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).
Ibnul-Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, dimana beliau berkata :

“Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang shalih, sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu seperti tidurnya orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin 1/459).

2. Tidur Sebelum Shalat Isya’

Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).

Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : “Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus di bulan Ramadlan saja.”

Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : “Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.”


Ooooh, begitu. Oke, tapi kabarnya, menurut ilmiah juga memang kurang baik lo tidur jam segitu. Bisa menyebabkan GILA! Hah? Segitunya? Hmm...katanya sih begitu. Soalnya, mungkin karena perubahan waktu. Jadi, seseorang tidur saat matahari masih ada, dan bangun setelah gelap, jadi mungkin akan sedikit linglung, hehe. Ada juga yang bilang kalau biasanya kan kita tidur dari malam ke pagi, jadi ketika tidur sore dan bangun malam, otak jadi nggak beres. Tapi...semuanya belum jelas dan masih aku cari tau lagi. Oke deh, segini dulu, ntar kalo ada info lagi, pasti aku share.

Bye...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume RE: Menyolder, Membuat Rangkaian Seri dan Paralel

#Sistem Basis Data: E-Ticketing Kereta Api

Di Balik Sebuah Buku